RATU ADIL

Siapa yang tidak mengenal istilah ini? Dalam ajaran-ajaran agama dan spiritualitas di dunia, konsep ini dikenal dengan berbagai istilah, the one (yang terpilih), messiah, juru selamat, imam mahdi, ratu adil, dan berbagai istilah lain. 

Konsepnya sama, tentang hadirnya suatu sosok (manusia) yang akan menjadi penyelamat di akhir jaman, menyelamatkan umat manusia dari ketertindasan dan ketidakadilan, menuju kemakmuran dan keadilan. Konsep ini begitu meluas, bahkan bisa menjadi bagian dari keimanan dalam ajaran agama-agama.

Dalam pandangan masyarakat rasional, konsep "ratu adil" tak ubahnya sebagai suatu mitologi yang dimunculkan oleh masyarakat yang tertindas. Dan memang konsep ini muncul dari bagian masyarakat tersebut. Jika masyarakat tersebut ada di bawah pemimpin yang zalim, muncul kepercayaan di masyarakat bahwa akan datang seorang "ratu adil" yang akan membebaskan mereka dari pemimpin yang zalim tersebut. 

Dalam masyarakat yang maju, modern dan teratur, konsep "ratu adil" menjadi tidak populer, karena mereka mendasarkan diri pada sistem yang mampu melakukan kontrol sehingga pemerintahan yang zalim tidak akan terjadi dan kemakmuran bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Artinya, bukan orang perseorangan yang menjadi titik utama terbentuknya keadilan dan kesejahteraan, melainkan sistem yang bisa mewujudkan hal tersebut. Tentunya sistem perlu didukung oleh orang-orang juga.

Menanggapi konsep ratu adil tersebut, ada beberapa sikap yang kemudian muncul di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat bersikap pasrah dan fatalistik, berdoa serta mengharap-harap akan datangnya sang "ratu adil" yang akan menyelesaikan semua permasalahan dan membasmi kezaliman, mewujudkan kemakmuran. Mereka tidak melakukan apa-apa dan tetap tenggelam dalam penindasan pemimpin yang zalim.

Dr. Ali Shariati (1933-1977), seorang cendikiawan Islam dan arsitek revolusi Iran, memaknai kedatangan imam terakhir/ratu adil sebagai suatu hal yang harus ditunggu secara aktif. Masyarakat tidak boleh berpangku tangan dan duduk diam saja dan mengharapkan datangnya keajaiban dari sang ratu adil secara tiba-tiba. Alih-alih, masyarakat harus menciptakan kondisi menuju keadilan dan kesejahteraan tersebut, sehingga imam terakhir dapat datang sesuai dengan nubuwah yang telah digariskan.

Sumber :
http://wikan.multiply.com/journal/item/200/Ratu_Adil
Wikan Danar Sunindyo

Belum ada Komentar untuk "RATU ADIL"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel